Cek pilihan dan harga paket hemat terlengkap untukmu sekarang! CEK PAKET

Berjantar Tuis, Tradisi Bejantar Di Gayo

Berjantar tuis, salah satu tradisi bejantar di Gayo yang dilakukan secara bersama sama oleh elemen masyarakat dari pemuda sampai..

Berjantar Tuis, Tradisi Bejantar Di Gayo - SEJAK pagi sehari sebelum dilaksanakan kegiatan besinte (kenduri, hajatan-red) seperti Turun Mandi (Turun Mani), Sunat Rasul (Jelisen), Pernikahan (Mungerje), para pemuda diperkampungan di Tanoh Gayo berkumpul di rumah Empu ni Sinte untuk ikut serta membantu pihak yang besinte salah satunya untuk membuat tempat memasak (benten Penjerangen).

Berjantar Tuis, Tradisi Bejantar Di Gayo


Tradisi Bejantar Di Gayo

Setelah rampung pembuatan benten penjerangen para ibu-ibu biasanya duduk berdiskusi membahas jantar (sayur) apa yang akan dimasak untuk menu makanan di acara esok harinya. Sayur yang menjadi pilihan seperti Tuis, Ries dan Pucuk Jipang.


Orang yang mengadakan acara seperti yang tersebut atau Urang Gayo sering menyebutnya Empu Ni SinteEmpu Ni Sinte sebelumnya telah mengabarkan kepada masyarakat kampung untuk mengadakan acara sekaligus guna untuk meminta izin mengambil sayur-mayur yang ada di kebun masyarakat dalam satu desa tersebut.


Sebelum benten penjerangen selesai, para pemuda juga sudah bersiap-siap untuk mencari sayur beberapa alat pun di siapkan diantaranya parang dan karung wadah sayur-mayur yang telah dikumpulkan. Para pemuda berduyun-duyun sampai 10 (sepuluh) orang atau lebih beranjak menyusuri kebun satu dan yang lainnya mencari sayur-mayur (Bejantar:Gayo)


Para pemuda secara berombongan menyelusuri jalanan perkebunan masyarakat. Mereka Bejantar untuk bekal acara yang diadakan Empu Ni Sinte. Jika kebun yang diselusuri tidak berada di wilayah yang sama, oleh para pencari sayur akan terlebih dahulu meminta izin kepada empu kebun.


Bejantar merupakan kebiasaan Urang Gayo, yang sering melakukan hal ini adalah pemuda (bebujang) bahkan terkadang diikuti oleh masyarakat yang sudah membina rumah tangga. Hal ini secara turun-temurun dilakukan sejak nenek moyang yang diwariskan kepada anak cucunya dilaksanakan setiap diadakan acara kenduri atau hajatan di perkampungan Tanoh Gayo.


Urang Gayo dalam suatu kampung umumnya  menggantungkan hidup pada perkebunan kopi dan dibatas perkebunan umumnya ditanami tumbuhan-tumbuhan palawawija dan hortikultura seperti Ubi, Pepaya dan Nangka. Tumbuhan inilah yang kumpulkan oleh pemuda.


Biasanya, sayur-mayur (Jantar) yang akan di ambil tergantung pesanan ibu-ibu yang akan memasaknya barulah Bebujang bersama-sama mengambil sayur-mayur tersebut, diantaranya Jantar Ries, Nangka, Tuis, daun dan buah labu Jepang, Ulung Gadong, Ulung Pertek, Bunge Pertek dan Terpuk.   


Kebiasaan bebujang dalam satu desa sebenarnya masih sangat kental yang mewarnai kehidupan Urang Gayo kebiasaan ini dapat dimaknai dengan “kerja sama” juga ada pesan penting dalam kegiatan Bejantar ini saling tolong menolong dan meringankan beban Empu Ni Sinte.

Berjantar Tuis

Hari ini, 2 Septmber 2022. Admin bersama dengan beberapa masyarakat pergi berpetulang bejantar mencari sayuran yang akan digunakan untuk acara pernikahan salah satu anggota masyarakat di desa ini.

Jantar atau sayur yang akan diambil adalah Tuis. Tuis adalah cikal bakal tanaman bambu yang masih kecil. Tuis tersebut akan direndam terlebih dahulu sebelum dijadikan sayur.

Ada 2 lokasi yang Admin dan teman teman tempuh untuk mencari tuis. Berikut ini adalah video dokumentasinya.

Video Berjantar Tuis


Paket Nelpon Unlimited Telkomsel
MEMULAI BISNIS PULSA ONLINE DAN DI RUMAH
© ARMAILA VIDEO. All rights reserved. Developed by Jago Desain